Friday, August 25, 2006

Simarmata menjadi Saragih dan Ginting.

Bila diperhatikan sepintas,bahwa raja-raja penguasa tanah Simalungun hanya terdiri dari empat marga yaitu Saragih,Damanik,Purba dan Sinaga,ada kesan bahwa keturunan Raja Nai Ambaton dari puteranya Saragi Tua,sudah cukup lama pergi ke tanah Simalungun sehingga dapat menjadi raja.Keturunan Simataraja marga Simarmata yang datang kemudian dapat diterima di Simalungun karena mengikuti marga dongan tubunya Saragi yang di Simalungun menjadi Saragih.Belakangan setelah kekuasaan raja-raja berkurang,marga Simarmata yang tadinya disebut marga Saragih kembali memakai marga Simarmata.Namun mereka umumnya kesulitan untuk mengetahui siapa diantara ketiga Ompu anak Simataraja,yang menjadi leluhurnya.Kebanyakan dari mereka menempati pesisir pantai di hadapan Pulau Samosir,seperti Tigaras,Haranggaol,Silalahi dan desa-desa disepanjang pantai tersebut.Konon kabarnya perpindahan generasi ini sudah berlangsung antara tujuh sampai sepuluh generasi.
Seorang penulis di Harian Sinar Indonesia Baru,pernah berpendapat bahwa Simarmata yang di tanah Karo menjadi Garatama(merah mata),datang ke tanah Karo melalui Dairi.Kampung yang mula-mula mereka tempati adalah kampung Lau Lingga(sekerang kecamatan Juhar).Di sini Garatama membuat namanya menjadi Matangken dan marganya Ginting.Putra Simarmata,Ir Berlin Simarmata MM.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home