Sunday, August 27, 2006

Pulau Samosir yang teguh dan Danau Toba yang indah permai.

Judul pernyataan diatas adalah ucapan spontan saya,setelah Tuhan memberikan kesempatan kepada saya untuk menyaksikan Danau Toba dengan Pulau Samosirnya,dari dua tempat yang berbeda dan waktu yang berbeda pula.Pertama saya dapat memandang Pulau Samosir dan Danau Toba dari puncak Gunung Pusuk Buhit,tatkala saya dan teman-teman kelas III SMP Negeri Pangururan,Samosir,mendaki puncak gunung itu.Dalam rangka persiapan perpisahan,karena sebentar lagi kami akan menempuh ujian akhir nasional.Kejadian ini kira-kira pada tahun 1962.Kami berangkat pukul empat pagi, dari tempat kami mondok,melalui Tanah Ponggol,disebut demikian karena berfungsi sebagai penghubung pulau Samosir dengan pulau Sumatera,terus ke daerah Tanjung Bunga,lalu mendaki melalui jalan setapak sampai ke puncak gunung.Saya ingat,kami sampai sekitar jam enam pagi, tepat pada saat matahari terbit.Kami bergantian berdiri pada tempat khusus,berupa batu bata yang telah disusun rapi,memandang pulau Samosir yang teguh dalam setiap pergantian musim,memberi kehidupan kepada para penghuninya,demikian juga dengan danau Toba yang indah permai,terlihat berkelok-kelok,baikyang arah kekiri dari gunung maupun arah yang kekanan.
Kedua saya mendapat kesempatan,kira-kira tiga puluh tahun kemudian,tatkala saya menumpang pesawat Mandala dari Medan menuju Padang,karena ada keperluan, sesuatu penugasan dari kantor PLN,tempat saya mengabdi selama ini.Saya kebetulan mendapat tempat duduk di depan kanan,sehingga pada saat pesawat, terbang kira-kira di atas kota Parapat,saya dapat menyaksikan sekaligus mengagumi,ciptaan Tuhan ini.Alangkah indahnya pulau Samosir dan danau Toba yang molek ini.Pantaslah kalau kau tersohor keseluruh dunia,semoga pemerintah daerah kabupaten Samosir dapat menggali potensi yang ada didalam kandunganmu.Dari seorang anggota keluarga besar Pulau Samosir,Ir Berlin Simarmata MM.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home