Thursday, September 07, 2006

Organisasi Marga bagi Orang Batak.

Lingkungan sosio-geografik Batak,dapat dibedakan atas yang tinggal di Tanah Batak yang disebut Bona Pasogit(negeri asal,negeri leluhur),yaitu lingkungan sosio-geografik pedesaan,dan yang tinggal di luarnya yang dapat disebut lingkungan geografik perkotaan,tano pangarantoan atau sering disebut tano parserahan.Lingkungan sosio-ekonomi pedesaan mempunyai ciri ekonomi pertanian,sedangkan lingkungan sosio-ekonomi perkotaan mempunyai ciri non pertanian yaitu di bidang produksi dan jasa.
Berbagai sumber kehidupan yang ada di perkotaan memungkinkan seseorang "melepaskan" dirinya dari ketergantungan kepada lingkungan sosio-ekonomi dan sosio-geografik pedesaan,terlebih orang-orang yang cukup jauh tinggalnya dari kampung halaman,bona pasogit.Namun sebenarnya tidak mungkin melepaskan diri sepenuhnya dari orang atau masyarakat Batak lainnya.
Seorang Peneliti Edward Bruner,menyimpulkan bahwa lahirnya organisasi marga orang Batak adalah didorong keperluan akan pengganti keluarga (pendukung) yang ditinggalkan jauh di kampung.Organisasi marga itu menurur Bruner adalah gejala perkotaan,bukan pedesaan. Selain sebagai pengganti keluarga di kampung,organisasi itu juga diperlukan sebagai sumber bantuan dalam menghadapi persaingan yang keras di perkotaan,persaingan dalam kehidupan,serta dalam memperebutkan sumber-sumber kehidupan dan lain-lain.Sebagai contoh, organisasi-Punguan Simataraja Simarmata dohot Boruna,sangat kuat di Medan dan terutama sekali di Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Raya,sementara di Simarmata, Samosir, bonapasogit,kampung halaman, tidak ada,karena memang kurang diperlukan keberadaannya.Penulis adalah Penasehat Punguan Pomparan Simataraja Simarmata se DKI Jakarta Raya,Ir Berlin Simarmata MM.

1 Comments:

Blogger ijrsh said...

Organisasi Marga Batak cenderung bersifat lokal (sesuai tempat kediaman). Mengapa tidak terstruktur dan menasional, bila perlu mendunia. Dengan demikian ada hirarki, sistem dan visi/misi didalamnya. Dalam pengertian organisasi yang utuh, terdapat pengurus dan kewenangan ditingkat pusat, provinsi, kab/kota, kec,bahkan perwakilan luarnegerinya. Lalu para Marga (yang ratusan jumlahnya itu)terafiliasi dalam wadah tunggal. Sebagai cth, bila Marga Simarmata adalah sebuah negara maka organisasi Batak (wadah tunggal dimaksud)adalah PBB-nya. Apakah pola semacam ini dapat diwujudkan sebagai sebuah konsep dan upaya menyatukan orang Batak seluruh dunia dalam tujuan pelestarian budaya, pembangunan budaya dan cita-cita lainnya. Sebagaimana kaum Yahudi yang tersebar diseluruh dunia namun terorganisir untuk membangun "bonapasogit" mereka baik secara ekonomi, budaya, sosial, politik, dlsbnya.

Demikian mohon pemikiranya Pak. Sebelumnya salam kenal, Indra Rajagukguk (GMKI Bandung-1998)

4:10 AM  

Post a Comment

<< Home