Thursday, September 28, 2006

Bapak AE Manihuruk yang saya kenal!

Semasa saya menjadi kanak-kanak,telah sering terdengar nama bapak AE Manihuruk.Beliau adalah kelahiran desa Lumban Suhi-suhi,kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir,berjarak kira-kira 10 km dari desa kami,desa Simarmata.Terakhir pangkat beliau adalah Mayor Jenderal Purnawirawan,dan jabatan terakhir adalah Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Agung RI,namun jabatan yang paling lama adalah Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara.Dikampung kami beliau dikenal sebagai seorang pejuang,yang tadinya adalah seorang guru,lalu masuk TNI pada masa perjuangan.Disamping pejuang,beliau dikenal sebagai seorang yang berhati baik,suka menolong orang kampung kami,dalam batas-batas kemampuannya.
Saat saya murid SMP di Pangururan-Samosir,saya satu kelas dengan putrinya Jeanny boru Manihuruk.Pada saat saya kuliah di ITB Bandung,saya dapat kesempatan berkenalan dengan keluarga beliau.Beliau berada di Bandung,karena mendapat tugas sebagai dosen Seskoad. Selama di Bandung beliau juga diangkat sebagai Penasehat Muda Mudi Silalahi Sabungan.Saya ikut sebagai anggota karena ibu saya boru Silalahi-Sihaloho,dan beliau juga diangkat sebagai penasehat karena isterinya adalah boru Silalahi-Sihaloho.Sayapun mengenal beliau secara dekat tatkala pernikahan Letnan Dua Tukang Simarmata,sekarang Kolonel,dengan Emmy boru Tobing SH.Beliau bertindak sebagai wali penganten laki-laki,dan saya sebagai panitia resepsi. Kemudian saya bertemu lagi dengan putrinya Jeanny boru Manihuruk,teman lama,tatkala kami sama-sama masuk GMKI Bandung,dia kuliah di IKIP Bandung.
Nasehat beliau yang paling berkenan dihati saya adalah:Jangan melupakan kampung halaman atau bonapasogit.Beliau mengkritik Kolonel Maludin Simbolon dan Mayor Raja Permata alias Sangga Raja Simarmata,yang tidak mempedulikan pulau Samosir.Beliau masih berpangkat Letnan Satu,tatkala kedua nama yang disebut terdahulu sebagai Panglima Kodam Bukit Barisan dan Komandan Batalion di BB.Mereka bertiga adalah pinompar ni si Raja Parna atau sering disebut Naiambaton,jadi kritiknya adalah kritik sesama bersaudara.
Sekarang beliau sudah dipanggil Tuhan,dan jenazahnya dimakamkan pada makam keluarganya di desa Lumban Suhi-suhi,pulau Samosir.Nasehatmu akan saya usahakan menyampaikan kepada generasi muda.Penulis adalah anggota PARNA;Ir Berlin Simarmata MM.

1 Comments:

Blogger Unknown said...

Horas bapa,manukkun jo au bapa,boi do bapa mempromote hami(generasi muda parna sejabodetabek)bapa???hehhhe mauliate bapa
Molo cp.nami bapa nion ma 085260541594 au bapa selaku bagian humas gempar

10:30 AM  

Post a Comment

<< Home